Rabu, 13 Februari 2013
PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SEMESTER 2 TaPel 2011/2012
Isi perangkat pembelajaran Geografi kelas X (sepuluh) semester genap Tahun Pembelajaran 2011/2012 yang ada dalam posting ini meliputi rincian minggu efektif, program tahunan, dan program semester. Sedangkan untuk KKM dan distribusi waktu--program semester telah di-posting-kan pada kesempatan sebelumnya. Selengkapnya dapat diunduh dengan mengklik:
Unduh
Keterangan gambar:
Gambar tersebut di atas adalah pemandangan gunung Kelut, sebuah gunung api yang tak pernah berbentuk kerucut sempurna dengan latar depan kapling-kapling penangkapan ikan di bendungan Karangkates, Kabupaten Malang. Gambar tersebut hanya sebagai pemanis yang secara tersirat menjelaskan bahwa gambar tersebut merupakan bagian dari obyek material Geografi.
ReadFull Article ..
Unduh
Keterangan gambar:
Gambar tersebut di atas adalah pemandangan gunung Kelut, sebuah gunung api yang tak pernah berbentuk kerucut sempurna dengan latar depan kapling-kapling penangkapan ikan di bendungan Karangkates, Kabupaten Malang. Gambar tersebut hanya sebagai pemanis yang secara tersirat menjelaskan bahwa gambar tersebut merupakan bagian dari obyek material Geografi.
Kuntul Kerbau ( Bubulcus ibis )
Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) merupakan burung terkecil dari bangsa Kuntul-kuntulan (sekitar 50 cm). Burung ini suka mencari makanan di dekat kerbau atau sapi yang merumput.
Bentuk tubuhnya lebih ramping daripada Blekok Sawah (Ardeola speciosa), meskipun tidak seramping kuntul-kuntul yang lebih besar. Seluruh bulunya berwarna putih, tetapi selama musim kawin, bulu-bulu pada kepala, leher dan punggungnya berwarna kuning kerbau.
Paruhnya kuning dan lebih tebal daripada kuntul lain. Burung ini tersebar dari India, Sulawesi, sampai Nusa Tenggara
Kuntul
Kuntul adalah sebutan untuk burung dari keluarga Ardeidae. Burung ini berkaki panjang, berleher panjang, dan tersebar di seluruh dunia. Burung Cangak dan Kowak juga termasuk keluarga Kuntul.
Burung kuntul sewaktu terbang lehernya membentuk seperti huruf "s" dan tidak diluruskan, berbeda dengan burung dari keluarga Bangau (Ciconiidae) dan Ibis(Threskiornithidae) yang meluruskan leher dan merentangkan kaki-kakinya sewaktu terbang.
Dalam bahasa Melayu, burung dari keluarga Ardeidae dan Ciconiidae disebut Bangau, sedangkan di Indonesia istilah Bangau digunakan untuk burung dari keluarga Ciconiidae.
Habitat burung Kuntul di lahan basah, di pantai atau terumbu karang. Makanan berupa ikan, Katak, dan hewan invertebrata. Spesies seperti Kuntul kerbau(Bubulcus ibis ) memakan serangga yang berukuran lebih besar dan tidak terlalu tergantung pada tanah yang berair.
Pada tahun 2005, ilmuwan Kanada yang bernama Dr Louis Lefebvre mengumumkan metode pengukuran IQ yang berkaitan dengan kebiasaan makan. Berdasarkan metode ini, burung Kuntul merupakan salah satu burung yang paling pintar.
Klasifikasi burung Kuntul mengalami kesulitan karena ada perbedaan pendapat dalam pengelompokan spesies ke dalam dua genus besar: Ardea dan Egretta.
Manfaat dan Sentra Tanaman Durian
Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya, terdapat manfaat dari bagian lainnya, yaitu:
1) Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang miring.
2) Batangnya untuk bahan bangunan/perkakas rumah tangga. Kayu durian setaraf dengan kayu sengon sebab kayunya cenderung lurus.
3) Bijinya yang memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai alternatif
pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang dicampur daging buahnya).
4) Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus, dengan. cara dijemur sampai
kering dan dibakar sampai hancur.
Sentra Tanaman Durian
Di Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa dan Sumatra. Sedangkan di Kalimantan dan Irian Jaya umumnya hanya terdapat di hutan, di sepanjang aliran sungai. Di dunia, tanaman durian tersebar ke seluruh Asia Tenggara, dari Sri Langka, India Selatan hingga New Guenea.
Khusus di Asia Tenggara, durian diusahakan dalam bentuk perkebunan yang dipelihara intensif oleh negara Thailand.
Jumlah produksi durian di Filipina adalah 16.700 ton (2.030 ha), di Malaysia 262.000
ton (42.000 ha) dan di Thailand 444.500 ton (84.700 ha) pada tahun 1987-1988. Di
Indonesia pada tahun yang sama menghasilkan 199.361 ton (41.284 ha) dan pada
tahun 1990 menghasilkan 275.717 ton (45.372 ha).
Stens 100-222 Air Filter Replaces Tecumseh 35066 Lesco 050128 Tecumseh 740095 Sears 63087A
you looking for cheap Stens 100-222 Air Filter Replaces Tecumseh 35066 Lesco 050128 Tecumseh 740095 Sears 63087A?
before decision to buy, I searches on on line so long time. So I gathered a web store that sells Stens 100-222 Air Filter Replaces Tecumseh 35066 Lesco 050128 Tecumseh 740095 Sears 63087A and compare prices to. Some shops offers me free shipping and warrantee of delivery.
Now the prices down even more urgent look at all the other check prices before the end of time.
Stens carries a wide variety of OEM / aftermarket replacement parts for small engine outdoor power equipment. Fits SEARS 1972 and newer with plastic canister TECUMSEH ECV100, LEV90, LEV100, LEV115, OVRM60 and TC300
CERTAIN CONTENT THAT APPEARS ON THIS SITE COMES FROM AMAZON SERVICES LLC. THIS CONTENT IS PROVIDED AS IS AND IS SUBJECT TO CHANGE OR REMOVAL AT ANY TIME.
This website is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to amazon.com
ReadFull Article ..
Cheap Stens 100-222 Air Filter Replaces Tecumseh 35066 Lesco 050128 Tecumseh 740095 Sears 63087A For Sale
before decision to buy, I searches on on line so long time. So I gathered a web store that sells Stens 100-222 Air Filter Replaces Tecumseh 35066 Lesco 050128 Tecumseh 740095 Sears 63087A and compare prices to. Some shops offers me free shipping and warrantee of delivery.
Now the prices down even more urgent look at all the other check prices before the end of time.
Stens 100-222 Air Filter Replaces Tecumseh 35066 Lesco 050128 Tecumseh 740095 Sears 63087A Features
- Inside Diameter 7/8-inch
- Outside Diameter 1 3/4-inch
- Height 2 7/8-inch
Stens 100-222 Air Filter Replaces Tecumseh 35066 Lesco 050128 Tecumseh 740095 Sears 63087A Overview
Stens carries a wide variety of OEM / aftermarket replacement parts for small engine outdoor power equipment. Fits SEARS 1972 and newer with plastic canister TECUMSEH ECV100, LEV90, LEV100, LEV115, OVRM60 and TC300
CERTAIN CONTENT THAT APPEARS ON THIS SITE COMES FROM AMAZON SERVICES LLC. THIS CONTENT IS PROVIDED AS IS AND IS SUBJECT TO CHANGE OR REMOVAL AT ANY TIME.
This website is a participant in the Amazon Services LLC Associates Program, an affiliate advertising program designed to provide a means for sites to earn advertising fees by advertising and linking to amazon.com
Tanda-Tanda Kucing Sakit
Jika kita pemiliki hewan peliharaan kucing yang baik, tentunya anda akan merawat dan memeliharaan dengan kasih sayang dan perhatian yang baik tetapi sebagai makhluk hidup tentunya kucing kesayangan pasti pernah mengalami sakit. Sebagai pemilik tentunya anda tidak menginginkan hal buruk menimpa kucing kesayangan anda. Penting bagi anda untuk mengetahui tanda-tanda kucing sakit dan mengetahui kondisi kesehatan kucing kesayangan anda itu "Apakah si dia sehat atau sedang sakit".
Berikut tanda-tanda kucing sakit, ini hampir sama untuk semua jenis kucing baik itu kucing persia maupun kucing anggora dan jenis kucing lainnya;
Kucing terlihat sangat kelelahan dan lesu.
- Menggelengkan kepala secara berlebihan.
- Selera makan dan minum turun atau sebaliknya naik gila-gilaan.
- Mengeluarkan cairan dalam jumlah banyak dari mata, hidung, dan telinga.
- Susah buang kotoran.
- Berat badan naik atau turun secara mencolok.
- Sikapnya menjadi lebih agresif atau hiperaktif.
- Perubahan cara berjalan atau sulit untuk berdiri.
- Terdapat bagian-bagian tubuh yang mengalami bengkak.
Jika anda menemukan salah satu dari tanda-tanda tersebut diatas, anda harus cepat-cepat memeriksakan kucing anda. Supaya bisa dilakukan upaya penanggulangan sejak dini dan semoga membantu!!!
WARGA DIWILAYAH TIMUR INGINKAN RSU
DB-Pasuruan
Jarak tempuh yang bisa dibilang cukup jauh untuk membawa si penderita atau warga yang sakit hendak di rujuk ke Rumah Sakit terdekat dari masyarakat Kabupaten Pasuruan wilayah Timur, membuat rumor sebagian masyarakat menginginkan agar sekiranya Puskesmas yang terletak di Kecamatan Grati di perluas menjadi Rumah Sakit Umum untuk masyarakat wilayah Timur dan sekitarnya.
Adanya rumor yang
berkembang terkait perluasan Puskesmas di Kecamatan Grati agar di sulap menjadi Rumah Sakit Umum Kabupaten Pasuruan untuk warga di Wilayah Timur dan sekitarnya tampaknya bukan tanpa alasan, mengingat jarak tempuh warga yang sakit dari wilayah Timur Kabupaten Pasuruan ke Rumah Sakit Umum terdekat yang terletak di jantung Kota Pasuruan saja sampai lebih kurang dua belas kilo meter jauhnya atau kira-kira satu jam perjalanan, apalagi kalau sampai dirujuk ke Rumah Sakit Umum Kabupaten Pasuruan yang terletak di sisi Barat, tepatnya di Kecamatan Rembang, satu kilo dari Kecamatan Bangil yang bisa memakan waktu sampai satu setengah jam perjalanan. Selama ini warga pun hanya dikasih dua pilihan untuk rujuk ke Rumah Sakit Umum yang terdekat, di bawa ke RSU Kota Pasuruan atau ke RSU di Probolinggo. Kalaupun kondisi si penderita masih memungkinkan untuk perjalanan yang bisa dibilang cukup jauh tidak akan menjadi masalah, tapi apabila kondisi si penderita tidak memungkinkan maka bisa dibilang tipis harapan untuk hidup.Dari beberapa warga yang ditemui mengatakan bahwa disamping mereka mempunyai keinginan agar Puskesmas di Kecamatan Grati diperluas menjadi Rumah Sakit Umum, mereka juga mengharap agar bisa diimbangi dengan adanya tenaga ahli dan peralatan yang mendukung layaknya standart Rumah Sakit Umum pada umumnya. Terkait permasalahan tersebut, beberapa rekan pejabat pemerintahan desa yang ditemui media ini beberapa pekan lalu mengamini dan menanggapi dengan senang apabila rumor yang selama ini berkembang bisa diwujudkan. Mereka juga menambahkan agar perluasan lokasi atau obyek tanah yang dulunya dijadikan Puskesmas menjadi Rumah Sakit Umum nantinya tidak terkendala apapun, mengingat kepemilikan lokasi beralih dari pemilik pertama menjadi milik pemerintah Kabupaten Pasuruan.
Saat dikonfirmasi wartawan koran ini, terkait pengembangan puskesmas kecamatan grati menjadi RSUD wilayah timur kabupaten pasuruan Dr. H. Bambang Heru Wuryanto, M. Kes.( kepala dinas Kesehatan) yang didampingi ibu aris ( sekretaris Dinas Kesehatan) diruang kerjanya membenarkan bahwa sejak tahun 2006 sudah menjadi pemikiran pemerintah kabupaten pasuruan untuk peningkatan puskesmas menjadi RSU bahkan pada waktu itu ada dua opsi antara raci dan grati. Pada saat itu pula puskesmas grati sudah ditinjau dari pihak ketiga, tim pengkaji studi kelayakan yang didampingi dari Unifersitas Erlangga menyatakan kalau puskesmas grati layak menjadi RSU dengan fasilitas pengunjung yang cukup banyak, rujukan pasien dari pada dibawa ke Tongas Probolinggo atau pun ke Bangil dan terkait lahan yang sudah memenuhi syarat.
Lebih lanjut Dr. H. Bambang mengatakan peningkatan puskesmas menjadi RSUD membutuhkan biaya yang cukup banyak terkait anggaran daerah yang sangat tebatas maka pemerintah kabupaten pasuruan berharap kepada masyarakat agar dengan kesabaran pasti terwujudkan dan kalau menjadi RSUD bukan wewenang dinas kesehatah lagi melainkan sudah mempunyai aturan dan SKPD tersendiri. (bad).Mewujudkan Pemerataan Pembangunan di Bali melalui konsep Polycentric Urban Region
Pilkada di beberapa daerah di Bali, Tabanan, Badung, Denpasar, Bangli dan Karangasem, telah berlangsung beberapa hari yang lalu. Terlepas dari siapapun yang menjadi pemenangnya, sesungguhnya tantangan sudah menanti di depan mata. Banyak persoalan yang belum terselesaikan dengan baik dan memerlukan penanganan dari para pemimpin baru. Pemerataan pembangunan merupakan janji politik dari hampir semua kandidat sebelum pemilihan berlangsung. Dari seluruh kandidat yang bertarung, hampir tidak ada yang menyebutkan kerjasama antar wilayah sebagai strategi untuk mencapai keseimbangan pembangunan sekaligus meningkatkan daya saing daerahnya di era yang semakin terbuka. Kenyataan bahwa para pemimpin hendak menjaring suara hanya dari daerah pemilihnya menyebabkan konsentrasi visi dan misi hanya mencakup calon wilayah yang akan dipimpinnya saja. Visi yang lebih luas untuk membangun Bali, yang pada gilirannya juga akan menyejahterakan wilayahnya, tidak dilirik sama sekali. Padahal dengan bersinergi dengan wilayah lain dapat memberi hasil yang lebih optimal bagi pengembangan daerah dalam segala segi, ekonomi, social, budaya.
Ketika para calon kepala daerah sedang sibuk mempersiapkan materi kampanyenya, sebuah ide, lama tapi baru, kereta lambat menyeruak mencuri perhatian banyak kalangan. Terjadi pertentangan antara yang setuju dan yang menentang ide tersebut. Para penentang menganggap kereta lambat akan menimbulkan masalah baru sementara yang mendukung melihat ide kereta lambat sebagai sesuatu yang baru dan cukup segar di tengah keruwetan silang sengkarut masalah transportasi antar kota. Ide kereta lambat dan pilkada ini menarik perhatian untuk memikirkan kembali ide tentang kerjasama antar wilayah yang sesungguhnya jika ditelusuri lebih jauh dapat ditarik kepada ide polycentric urban region.
Polycentric urban region
Decentralisasi yang diberlakukan dengan disahkannya UU no 32 tahun 2004 telah menciptakan wilayah wilayah otonom di tingkat kabupaten kota. Ide desentralisasi ini sempat dikritisi berbagai kalangan di Bali karena dianggap akan membawa Bali ke jurang disintegrasi akibat perbedaan potensi pariwisata daerah yang begitu jauh. Daerah dengan potensi wisata tinggi akan semakin kaya sementara yang potensinya terbatas akan semakin terpuruk. Kekhawatiran sesungguhnya bisa menjadi nyata jika tidak terdapat kepemimpinan yang baik di tingkat provinsi serta visi sempit di tingkat kabupaten kota. Kabupaten/kota di Bali perlu melakukan sinergi dengan pemerintah provinsi untuk menghindari disintegrasi. Dengan demikian diperlukan pemimpin yang memiliki visi yang cerdas untuk mampu memeratakan pembangunan di seluruh wilayah yang dipimpinnya dan juga secara umum bagi seluruh Bali.
Konsep polycentric urban region berfokus pada pengembangan atau pembangunan wilayah secara bersama sama, dalam satu jaringan yang terintegrasi secara fisik dan administratif, dengan memanfaatkan sumberdaya masing masing untuk kemajuan bersama. Suatu wilayah tidak mungkin dapat berdiri sendiri tanpa dukungan dan jaringan kerjasama dengan wilayah lain. Setiap wilayah terkoneksi dengan wilayah lain melalui berbagai sarana, informasi, modal, barang, manusia yang bergerak melalui infrastruktur jalan, sungai, pesawat udara dan yang sedang berkembang pesat telekomunikasi. Perencanaan kota dan wilayah kontemporer memberikan perhatian yang tinggi terhadap pentingnya hubungan antarwilayah untuk meningkatkan fungsi fungsi social, ekonomi dan budaya suatu wilayah. Meijers (2007) mendefinisikan Polycentric Urban Region (PUR) sebagai kumpulan wilayah atau kota yang independent secara administrative dan politik, memiliki perbedaan sejarah terletak dalam jarak yang berdekatan, terkoneksi dengan baik melalui infrastruktur dan tidak terdapat satu wilayah yang lebih dominan dibandingkan wilayah yang lain secara politis, ekonomi, budaya dan aspek lain. Menilik pengertian polycentric urban region sesuai dengan definisi Meijers maka kabupaten dan Kota yang ada di Bali memiliki potensi untuk dapat membentuk PUR.
Contoh contoh polycentric Urban Region yang sukses tersebar di berbagai Negara di Eropa seperti RANSTAD Area di Belanda, RheinRuhr Area di Jerman, Flemmish Diamond di Belgia serta di banyak Negara lainnya. Kerjasama antar wilayah yang lebih luas lagi dapat membentuk Mega City Regions yang terdiri atas beberapa PUR, contohnya the DELTA Metropolis yang terdiri atas Ranstad, RheinRuhr dan Flemmish Diamonds. Lalu apa pentingnya konsep ini bagi pembangunan wilayah kabupaten kota di Bali?
Kabupaten dan kota di Bali sejauh ini belum menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam hal kerjasama antar wilayah. Potensi untuk berkembang secara bersama sama membentuk wilayah dengan beberapa pusat (polycentric) tidak perlu diragukan lagi. Kawasan selatan Badung menjadi sumber daya tarik wisata sementara bagian utaranya bersama sama dengan wilayah Tabanan dan Bangli menjadi pemasok bahan pertanian. Karangasem yang selama ini dikenal memiliki tenaga kerja yang ulet dan tangguh berpadu dengan tenaga bercitarasa seni tinggi dari Gianyar serta jiwa enterpreunership warga Denbukit di Buleleng dapat menjadikan seluruh wilayah Bali sebagai suatu wilayah multi nucleon dengan potensi tak terhingga. Kerjasama antarwilayah muncul di Bali bagian selatan dalam bentuk SARBAGITA, hanya saja tingkat keberhasilannya masih minim. Kerjasama di bidang transportasi belum menunjukkan hasil yang signifikan, sementara di bidang persampahan belum mampu mengatasi semua persoalan. Polycentric urban region tidak boleh hanya berhenti pada hal hal yang bersifat rutin tetapi dikembangkan kepada hal hal yang bersifat lebih strategis, ekonomi, social dan budaya. Meningkatnya jaringan semestinya mampu membawa iklim usaha perekonomian semakin maju (scaling up business environment) yang berujung pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Penerapan polycentric urban region, dengan melihat Bali sebagai satu kesatuan wilayah dengan banyak pusat, berpotensi untuk menata seluruh system perekonomian, social dan budaya wilayah wilayah yang tergabung di dalamnya melalui kerjasama sinergis. Pemerataan pembangunan akan dapat dicapai jika semua daerah mengambil peran tanpa harus bersaing secara tidak sehat memperebutkan satu kue pariwisata. Wilayah wilayah dengan segala potensi serta sumberdaya yang dimiliki harus dipandang sebagai entitas yang sama sejajar tanpa memandang satu wilayah lebih penting daripada wilayah yang lain. Para pemimpin daerah melalui instansi teknis duduk bersama merumuskan bentuk kerjasama strategis yang mungkin dicapai secara bersama serta mustahil bisa dicapai jika dilakukan sendiri. Membangun PUR adalah membangun suatu synergy dengan asumsi bahwa wilayah membangun suatu jaringan dengan wikayah lain yang menghasilkan lebih daripada penjumlahan semua hasil wilayah jika dilakukan tanpa synergy.
Dalam wacana PUR di Bali, berbagai platform kerjasama dapat digagas antara lain transportasi, lalu lintas, pembangunan spasial, perumahan, lapangan kerja, hubungan ekonomi serta bidang yang berkaitan dengan kesejahteraan social. Actor yang terlibat bukan hanya pemerintah tetapi mencakup pula pihak swasta. Ranstad area di Belanda, dengan bentuk PUR, berhasil mengatasi pengangguran, menyelamatkan ruang terbuka hijau secara bersama sama, membangun jaringan transportasi yang mampu mengatasi masalah urbanisasi serta menanggulangi konsentrasi penduduk di satu tempat serta pada akhirnya meningkatan perekonomian wilayah yang tergabung di dalamnya dengan melibatkan 4 kota besar serta 10-20 kota lain dalam 4 provinsi yang berbeda.
PUR dan Daya Saing Kota (City Competitiveness)
Peningkatan performa ekonomi dapat dicapai dengan berbagai macam cara. Cara yang paling ampuh adalah meningkatkan produktivitas dalam pengertian kemampuan perekonomian untuk menghasilkan lebih banyak hasil dengan sumber daya yang tersedia. Akan tetapi peningkatan produktivitas saja tidaklah cukup untuk mampu bersaing di pasaran global. Kualitas produksi menjadi faktor lain dalam konteks daya saing. Daya saing dengan demikian dapat diartikan sebagai suatu tingkatan dimana suatu wilayah, dalam kondisi pasar yang normal, mampu menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pasar internasional, sambil secara simultan menjaga dan meningkatkan pendapatan nyata warganya dalam jangka panjang (OECD Report).
Dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia, secara lebih efektif dan efisien, diperlukan kerjasama terutama jika sumber daya tersebut membutuhkan faktor produksi atau pasar yang tidak tersedia di wilayah yang bersangkutan. Membangun Bali dengan konsep Policentric Urban Region akan mampu memberikan manfaat yang sebesar besarnya bagi pembangunan Bali secara umum tidak hanya pada satu wilayah. Fragmentasi, yang dikhawatirkan akan terjadi sebagai efek samping desentralisasi, dapat dihindari serta persaingan yang saling merugikan antar wilayah di Bali dapat digantikan dengan persekutuan yang saling menguntungkan.
Adakah para pemimpin daerah yang baru nanti mampu membangun tidak hanya wilayahnya saja tetapi memiliki visi untuk membangun Bali sebagai suatu entitas yang utuh dan tidak terfragmentasi? Barangkali masih segar dalam bayangan kita perdebatan tentang RTRW Bali yang ramai ramai ditolak oleh Kabupaten dan Kota. Penolakan ini menunjukkan bahwa belum terjadi kerjasama saling menguntungkan untuk secara bersama sama membangun Bali serta meningkatkan daya saing di era keterbukaan dan kesejagatan. (net),
Proyek pembangunan Bandar Udara (Bandara) baru di Bali
Pemerintah menawarkan kepada investor Proyek pembangunan Bandar Udara (Bandara) baru di Bali berlokasi di Buleleng. Kabarnya, investor asal India bakal siap membangun Bandara bertaraf internasional yang membutuhkan dana Rp1,5-2 triliun tersebut. “Saya tawarkan untuk membangun Bandara bertaraf internasional di Bali Utara, tepatnya di Buleleng. Jadi tidak ada lagi itu kemacetan nantinya, karena telah terdistribusi dengan rata pembangunan dan pariwisata kita,” ujar kata Menteri kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik di Denpasar, Bali, Kamis, 14 April 2011.
Wacik mengungkapkan, pembangunan Bandara Buleleng rencananya segera dimulai dalam waktu dekat dan diharapkan bisa mulai beroperasi pada tahun 2014.
Saat in,i sebanyak 30 insinyur dari investor India tersebut sedang melakukan studi kelayakan untuk menentukan lokasi pembangunan Bandara. Sesuai jadwal, dalam waktu 3 bulan ke depan, hasil studi tersebut sudah akan dilaporkan kepada pemerintah.
Rencana pembangunan Bandara di Buleleng itu, kata Wacik, telah dikomunikasikan dan disetujui oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pasalnya, program tersebut sejalan dengan upaya pemerintah memprioritaskan pengentasan kemiskinan dan menekan angka pengangguran serta pemerataan pembangunan.
Menurut Wacik, pembangunan Bandara baru di Bali sudah sangat mendesak lantaran kemacetan di Bali Selatan semakin parah. Kemacetan itu sendiri tidak terlepas dari tingginya tingkat kunjungan turis yagn mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Setiap hari, tercatat lebih dari 7.000 orang wisatawan mancanegara yang datang ke Bali. Padahal Bandara Ngurah Rai hanya sanggup menampung sekitar 4.500 wisatawan tiap harinya. “Jumlah tersebut [7.000 perhari] belum ditambah dengan kedatangan wisatawan domestik. Semua terpusat di Bali Selatan. Apa tidak menimbulkan macet? Makanya kita harus bagi kedatangan wisatawan itu dengan cara membangun Bandara lagi,” ujarnya.
Pemerintah menilai landasan di Bandara Ngurah Rai sudah tak mungkin untuk diperluas. Meskipun Bandara Ngurah Rai rencananya akan direnovasi, namun perluasan itu tidak akan menyelesaikan kemacetan yang semakin parah.
“Sekira 15 tahun ke depan, keseimbangan kedatangan wistawan itu sudah bisa terbagi rata antara di Bandara Ngurah Rai dengan bandara di Buleleng yang nantinya dibangun. Terkait investasi, Pemerintah Indonesia sedang memikirkan untuk ikut menanam saham di sana,” jelas Wacik. Tidak hanya pembangunan Bandara, pemerintah juga berencana membangun jalan bawah tanah (underpass) di Simpang Dewa Ruci, Kuta, Badung dan jalan Tol yang menghubungkan Denpasar, Nusa Dua. Upaya itu diharapkan bisa mengurai kemacetan di Pulau Dewata tersebut.
Kepala Bagian Publikasi dan Dokumentasi Pemerintah Prov Bali, Ketut Teneng mengatakan, pembangunan bandara di Buleleng sudah dikomunikasikan dengan Pemprov Bali dan Pemkab Buleleng. Bahkan, sambungnya, Bupati Buleleng, Putu Bagiada sudah menandatangani MoU dengan investor asal India tersebut saat diundang ke India. Demikian catatan online Gerbang Type Approval tentang proyek pembangunan Bandar Udara (Bandara) baru di Bali.(net)
HAMPIR 50 RIBU KRAMA BALI BUTA HURUF
TABANAN,Setiap warga Negara memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Tingkat pendidikan masyarakat adalah suatu penentu kemajuan suatu bangsa. Untuk upaya mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, pada masa Orde Baru (ORBA) banyak dibangun lewat Instruksi Presiden (Inpres). Karena itu lahirlah sekolah-sekolah SD Inpres yang jumlahnya mencapai ribuan, itu terjadi pada era 80-an.
Pada Era Reformasi ini, pemerintah juga berusaha meningkatkan mutu pendidikan lewat Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Anggaran pendidikan dari tahun ketahun pun di tingkatkan. Beberapa di antaranya lewat program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) maupun Bantuan Siswa Miskin (BSM).
Namun perlu kita akui bersama bahwa usaha pemerintah dalam mencerdaskan warganya belum sepenuhnya berhasil. Nyatanya di Bali saja untuk usia produktif dari usia 15 tahun sampai 44 tahun, orang yang tidak bisa membaca dan menulis (buta huruf) mencapai 49.385 orang. Sedangkan usia non produktif di atas usia 45 tahun lebih banyak lagi yaitu mencapai 284.821 orang.
Fakta tersebut terungkap pada acara seremonial memperingati Hari Aksar Internasional (HAI) daerah Bali. Acara yang diadakan digedung kesenian Mario,Tabanan pada bulan Desember 2011 itu dihadiri oleh Gubernur Bali Made Pangku Pastika dan Bupati Tabanan Eka Wiryastuti. Pada acara itu gubernur mengajak kepada seluruh masyarakat Bali untuk bersama-sama mengikis kebodohan dan keterbelakangan dengan cara melek huruf.
Untuk Tabanan sendiri, yang kebetulan menjadi tuan rumah acara tersebut,juga memiliki angka buta huruf yang tinggi. Data angka buta aksara tingkat pertama mencapai 25persen dari jumlah total penduduk Tabanan. Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (KADISDIKPORA),Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, Ida Bagus Anom.
KADISDIKPORA mengatakan, pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali terus mengupayakan supaya angka buta aksara usia produktif harus diturunkan menjadi 5 persen atau sekitar 7,8 juta orang pada tahun 2015, dari sebesar 10,21 persen atau 15,4 juta orang pada 2014.
Pada acara itu KADISDIKPORA juga mengajak kepada semua pihak untuk bersungguh-sungguh membebaskan seluruh masyarakat Bali dari buta aksara lewat penguatan peran dan fungsi pendidikan keaksaraan. (sam).
KORUPSI..., PENYAKIT KRONIS NEGERI INI.
Wartawan D.B. Biro Bali
Oleh: Samsul H
66 tahun sudah bangsa dan negeri ini merdeka dan terbebas dari cengkaraman dan tindasan bangsa lain. Stelah ratusan tahun bangsa ini tertindas dan terinjak-injak oleh bangsa penjajah. Tak terhitung sudah nyawa melayang, darah tertumpah dari para pendahulu kita sang pejuang. Tak terkecuali harta benda. Namun kemerdekaan yang telah berumur 66 tahun tersebut rupanya tak cukup waktu untuk bangsa ini terbebas dari penderitaan, kemiskinan dan kebodohan, juga ketidak adilan, lalu apa gerangan yang jadi penyebab…?? Jawabannya dalah korupsi, ya korupsilah penyebab utama yang membuat Negeri ini menjadi terburuk. Perilaku korupsi telah merambah dan mencengkeram semua sendi-sendi kehidupan. Hantu korupsi menjadi momok ter
sendiri begitu menakutkan, bergentayangan dimana-mana begitu leluasanya mengisap energy, keringat, darah rakyat yang polos, lugu dan jujur.Lalu apa yang harus kita perbuat? Pertanyaan simple tetapi butuh beragam jawaban. Sejak bergulirnya reformasi isu pemberantasan korupsi (KKN) begitu kuat dan menggema. Dan sampai sekarang gelora dam semangat pemberantasan korupsi masih harus menjadi agenda agenda utama. Apapun program pemerintah dalam upaya pemberantasan korupsi haruslah kita dukung sepenuhnya oleh seluruh komponen bangsa ini. Sebab korupsilah yang telah dengan nyata membuat bangsa dan negeri ini menjadi lemah dan terjerembab kedalam lubang yang sangat dalam. Aksi-aksi para koruptor yang selama ini dengan telah leluasanya membodohi dan merampok uang rakyat haruslah kita hadang dan kita lawan. Untuk itulah percepatan pemberantasan korupsi menjadi kebutuhan yang sangat mendesak, bahkan “wajib” di percepat.
Telah kita ketahui dan rasakan bersama, bahwa peraktek korupsi telah begitu marak, menggurita, menyusup kesemua lini mulai dari kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, sampai pusat. Bahkan swastapun tak mau ketinggalan. Dan faktanya sudah sangat parah dan memperihatinkan, perlu kita ketahui bahwa Negara kita masuk peringkat 110 dari 178 negara yang di survey IPKnya. Menurut angka terakhir tahun 2010yang di lansir transpareney international, IPK Indonesia berada di kisaran 2,8. Ini berarti peraktek korupsi di Indonesia masih sangat parah. Indonesia menjadi Negara koruptor, sebuah predikat yang sangat tidak mengenakkan dan memalukan.
Hukuman bagi para koruptor haruslah di perberat. Pemberian remisi tehadap pelaku korupsi perlu di tinjau kembali. Untuk itulah peraturan No 28 tahun 2006 tentang pemberian remisi harus di rubah, karena dampak dari peraktek korupsi begitu parah membawa efek merusak kedalam area yang sangat luas. Maka siapapun pelakunya “wajib” di hukum berat dan sangat tidak layak mendapat remisi. Peran lembaga-lembaga hukum yang ada seperti KPK, kepolisian, kejaksaan, kehakiman haruslah di perkuat dan di pertajam. Lembaga-lembaga tersebut harus bersenergi dengan penuh dan serius. Peran KPK sebagai salah satu lembaga hukum yang selama ini begitu “garang” kepada pelaku koruptor harus lebih di perkuat dan di perluas kewenangannya, mengingat lembaga super body tersebut sudah begitu banyak berprestasi dalam menangkap dan menghukum para pelaku korupsi. Para actor dan pelaku korupsi pada masa-masa terdahulu nyaris tak tersentuh hukum, kini sudah banyak yang merasa sempit, pengap dinginnya hotel prodeo. KPK sebagai lembaga anti korupsi yang saat ini menjadi momok bagi para koruptor, taringnya harus dipertajam lagi, senapan amunisinya harus di percanggih agar siapapun yang di bidik tidak bisa lepas.Agarlebih professional dalam menyidik, para penyidik KPK di ambilkan dari kalangan independen yang tidak terkontaminasi oleh kepentingan politik manapun.
Apapun usaha dan dari manapun asalanya yang bermaksud merongrong serta melemahkan KPK sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi di negeri ini haruslah kita tantang dan lawan bersama. Setiap kita sebagai warga Negara yang baik dan patuh terhadap hukum tentu muak dan geram terhadap ulah para koruptor. Pemerintah telah mencanangkan pemberantasan korupsi, tetapi di sisi lain pemerintah juga yang berperan besar dalam aksi-aksi yang mengarah keperilaku korupsi. Ya, pemerintah sebagai agen ganda korupsi, ironis memang, tapi itulah fakta yang kita saksikan bersama suatu fakta yang sangat bertentangan dengan agama, apapun agama kita. Perilaku korup juga bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945 sebagai pedoman kita dalam berbangsa dan bernegara. Perilaku korupsi juga bertentangan dengan nilai-nilai kepatuhan sebagai mahluk social.
Bangsa dan Negara ini di karuniai oleh tuhan yangesa beruapa kekayaan alam yangsangat melimpah yang semestinya di pergunakan sebaik-baiknya untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia, tapi kenyataannya tidaklah demikian, rakyat Indonesia sebagian besar masih tergolong miskin, kebodohan dimana-mana, jikakekayaan yang melimpah ini dikelola dengan baik dan benar tidak di salah gunakan tentu kemiskinan dan kebodohan bisa dengan mudah di berantas, ekonomi masyarakat akan lebih menggeliat, fasilitas pendidikan di bangun dimana di buat lebih megah dan lengkap, kesejahteraan guru juga bisa di tingkatkan. Tanpa korupsi tak perlu lagi ada pengangguran, tak perlu lagi anak kecil mencari nafkah dijalanan di saat yang lain ada di sekolah, tak perlu lagi lansia adu dijalanan sebagai peminta. Tanpa korupsi kesehatan masyarakat akan bisa lebih di tingkatkan, tanpa korupsi dampak dari bencana alam juga bisa lebih cepat teratasi, tanpa korupsi alutista TNI kita juga bisa dengan mudah di perbaharui, di buat lebih canggih dan lebih modern. TNI kita sebagai penjaga kedaulatan Negara akan lebih perkasa dan professional. Jika tanpa korupsi pemerintah tak perlu lagi mengekspor TKI terutama TKW, dan tampa korupsi anak-anak muda kita para atlet kemampuannya akan meningkat, di bidang pariwisatapun bila tidak ada korupsi tempat-tempat pariwisata kita akan berkembang sangat pesat, karena pada dasarnya negeri kita sangat indah dan memiliki potensi pariwisata yang sangat luar biasa. Begitujuga sarana yang berhubungan dengan transportasi. Alat-alat transportasi kita yang sudah uzur dan tidak layak pakai, akan lebih mudah dan cepat diperbaharui.
Masih banyak lagi yang bisa kita perbuat dan kita lakukan jika negeri ini terbebas dari penyakit yang bernama korupsi. Namun apa boleh buat korupsi telah merampas harapan-harapan itu semua. Perilaku korupsi seakan menjadi budaya dari generasi kegenerasi dan sangat memperihatinkan. Sudah sangat menghawatirkan bagi kelanjutan kehidupan anak cucu kita. Perilaku korupsi ini sungguh sangat membahayakan bagi kelanjutan kehidupan berbangsa dan bernegara, kenapa demikian…? Ya, karena korupsi merupakan perilaku yang tidak terpuji. Ini bisa menjadi penyebab disentrigasi bangsa. Semoga efek yang berbahaya dan sangat tidak kita harapkan tidak akan pernah terjadi. NKRI adalah harga mati dan tidak bisa di tawar-tawar lagi.
Tulisan sederhana ini sekedar mengingatkan, menyadarkan kita semua sebagai anak bangsa, betapa berbahayanya penyakit yangsatu ini yang bernama korupsi. Ya, bangsa kita sedang sakit yang sangat kronis.
Langganan:
Postingan (Atom)