Senin, 11 Februari 2013
Browse Manual »
Wiring »
burung endemik
»
Burung Pemangsa
»
Rajawali Papua ( Harpyopsis novaeguineae )
Suara :
Anda “uumpph!” Atau “okh!” stakato rendah yang tidak tetap, bernada cegukan seperti suara busur yang dilepaskan dari panah; kadang disertai dengan “buk” yang diulang-ulang, seperti suara ayam tetapi lebih kuat dan rendah. Pada senja hari sering terdengar suara bersahutan dan sambung-menyambung seperti suara Bubut Pini, tetapi lebih berirama dalam rangkaian nada yang menurun.
Penyebaran global :
Endemik Papua termasuk Papua Nugini.
Penyebaran :
Seluruh daratan utama Papua sampai ketinggian 3200 m.
Kebiasaan :
Terbatas di hutan yang tidak terganggu. Terbang di batas atau di bawah kanopi, bertengger di hutan bagian dalam. Mendeteksi mangsa berupa mamalia besar berdasarkan suara yang kemudian ditangkap dari tanah atau di gali dengan cakarnya dari lubang pohon. Paling sering mendatangi bangkai atau sumber bau busuk lainnya.
Makanan:
Mamalia berukuran sedang seperti: possum, kuskus, walabi, kanguru pohon, anak anjing, babi dan tikus raksasa.
Rajawali Papua ( Harpyopsis novaeguineae )
Berukuran besar (76-89 cm). Sayap pendeklebar dengan tubuh bagian bawah pucat tanpa coret. Ekor bagian bawah berpalang, ujung ekor melebar dan menonjol. Iris mata besar dan gelap.
Suara :
Anda “uumpph!” Atau “okh!” stakato rendah yang tidak tetap, bernada cegukan seperti suara busur yang dilepaskan dari panah; kadang disertai dengan “buk” yang diulang-ulang, seperti suara ayam tetapi lebih kuat dan rendah. Pada senja hari sering terdengar suara bersahutan dan sambung-menyambung seperti suara Bubut Pini, tetapi lebih berirama dalam rangkaian nada yang menurun.
Penyebaran global :
Endemik Papua termasuk Papua Nugini.
Penyebaran :
Seluruh daratan utama Papua sampai ketinggian 3200 m.
Kebiasaan :
Terbatas di hutan yang tidak terganggu. Terbang di batas atau di bawah kanopi, bertengger di hutan bagian dalam. Mendeteksi mangsa berupa mamalia besar berdasarkan suara yang kemudian ditangkap dari tanah atau di gali dengan cakarnya dari lubang pohon. Paling sering mendatangi bangkai atau sumber bau busuk lainnya.
Makanan:
Mamalia berukuran sedang seperti: possum, kuskus, walabi, kanguru pohon, anak anjing, babi dan tikus raksasa.
Perkembangbiakan:
Musim berbiak dari akhir musim penghujan sampai sepanjang musim kemarau. Aktif bersarang April-Mei. Sarang berukuran besar dan diletakkan pada pohon yang tinggi (20 m), digunakan secara berulang-ulang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar