Rabu, 06 Februari 2013
Browse Manual »
Wiring »
Ilmu Tanah (forest soil science)
»
Tanah Sebagai Medium Alami Untuk Pertumbuhan Tanaman.
Tanah Sebagai Medium Alami Untuk Pertumbuhan Tanaman.
Tanah merupakan penutup terluar yang terdiri dari lapisan-lapisan bahan yang tersusun longgar berupa bahan organic dan anorganik yang susunannya berbeda-beda tahapannya. Tanah merupakan medium alami tempat hidup tanaman, berkembang biak dan mati dan karenanya menyediakan sumber bahan organic selama bertahun-tahun karena dapat di daur ulang untuk nutrisi tanaman.
Tanah memberikan dukungan fisik yang diperlukan untuk berpegang bagi system perakaran dan juga berfungsi sebagai reservoir udara, air dan nutria yang juga penting bagi pertumbuhan tanaman. Bagian di kerak bumi di bawah tanah dikenal sebagai bagian batuan dan tidak langsung memberikan sumbangan bagi pertumbuhan tanaman.
Proses-proses yang berperan dalam pembentukan tanah itu berjalan lambat, berangsur-angsur dan terus menerus, merupakan jumlah keseluruhan dari pengaruh lingkungan terhadap batuan yang secara bersama-sama dikenal sebagai pelapukan batuan.batuan itu tertimpa cahaya matahari, angin dan hujan. Perubahan yang terjadi karena fluktuasi suhu menyebabkan retakan pada permukaan batuan yang menjadi tempat tertimbunnya mineral-mineral yang terlepas akibat terbawa air hujan. Angin membawa partikel-partikel bahan organic dan cepat atau lambat , lumut kerak pun tumbuh di atas batuan-batuan. Batuan-batuan tadi secara berangsur-angsur mengalami kehancuran yang berakibat tertimbunnya bahan-bahan batuan secara longgar yang akhirnya terpecah-pecah lagi menjadi bahan batuan yang berukuran kecil lagi. Proses pelapukan pun dimulai lagi pada batuan yang lebih kecil dan terus berlangsung sebagai reaksi berantai. Beberapa yang digambarkan pada kaliamat diatas merupakan proses yang biasanya terjadi di alam selama berates atau beribu tahun, bergantung dari sifat alami bahan batuan induknya. Memang pelapukan batuan merupakan gejala yang terus menerus terjadi dan berfungsi sebagai penambah tanah ke lapisan permukaan bumi.
Terdapat beberapa macam bahan induk yang dapat membentuk tanah. Granit lambat melapuknya, tidak seperti batuan kapur, batuan pasir atau batuan lempung. Komposisi alami dan kimiawi bahan induk mempengaruhi kesuburan tanah secara langsung. Misalnya tanah yang berasal dari granit atau batu pasir tidaklah sesubur tanah yang berasal dari batuan kapur.
Secara umum terdapat enam zona tanah di bumi- tanah tundra yang ditumbuhi semak kerdil dan lumut di daerah permukaan bumi yang sangat dingin, tanah podzolik hutan di daerah beriklim sedang yang lembap, tanah chernozenik di iklim sedang kurang lembap dan setengah kering, tanah desertik (Gurun kering) di daerah sedang dan tropis yang kering, tanah latsotik di daerah beriklim tropis dan daerah sub tropis yang lembap dan basah atau kering dan tanah batuan gunung yang mempunyai salah satu dari cirri-ciri diatas. Setiap zona dan sabuk tanah mungkin terdiri dari banyak macam tanah yang dapat dikelompokan menjadi beberapa macam tanah bergantung pada kesuburannya, pengolahannya, kemampuannya menyerap air dan ketahanannya terhadap erosi. Di India dikenal 25 macam tanah diantaranya yang sudah dipelajari secara mendalam adalah tanah merah, tanah literit, tanah hitam, tanah alluvial. Disamping jenis tanah yang teah disebutkan hampir 14% dari seluruh tanah di India di huni oleh pepohonan hutan dan bukit serta bagian tertentu, india memiliki kondisi gurun dan kebasaan tinggi yang mengakibatkan tidak cocok untuk bercocok tanam.
Setiap macam tanah memiliki karakterisitik tertentu yang dibedakan berdasarkan adanya berbagai horizon yang dapat diamati apabila dapat diperoleh profil tanahnya. Pembentukan horizon-horizon tanah (Kebanyakan dibedakan menjadi horizon A, B dan C) tergantung dari Iklim, organism yang hidup di dalamnya, bahan batuan induk, topografi dan waktu, yang semuanya mengendalikan pelapukan batuan. Ketiga horizon dan sebagainya (Sering disebut sebagai A1, A2, A3 dan Sebagainya) mungkin tidak dijumpai pada seluruh tanah tetapi tanah tertentu selalu memiliki paling sedikit beberapadiantaranya.
Horizon A terbentuk dan terdiferensasi karenan adanya penibunan bahan organic dan dekomposisinya sebagai hasilkegiatan mikroba.Tahap transisi terjadi di antara masing-masing horizon dan dalam praktiknyasecara jelas sulit membatasi daerah transisi seperti itu. Walaupun demikian, horizon yang paling atas itu kaya akan nutria organic. Horizon B dicirikan dengan adanya penimbunan bahan mineral lempung silikat dan partikel-partikel silikat dan partikel-partikel humus yang terlapis sedangkan horizon C terdiri dari bahan induk yang melapuk. Horison A,B,C berkaitan secara fisik, Biologis dan Kimia. Sedangkan horizon D yang paling bawah mungkin tersusun dari batuan keras, lapisan lempung atau pasir yang bukan merupakan bagian dari bahan batuan induk tetapi mungkin memiliki hubungan khusus dengan horizon diatasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar